Ketepatan membidik target pasar dan jalinan komunikasi dua arah antara produsen dan konsumen menjadi kunci keberlangsungan sebuah usaha. Hal itu telah dibuktikan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), Fauzi Yunianto dalam menjalankan usaha kuliner Brownies Cinta. Namun, diakuinya butuh waktu yang tidak sebentar bagi Brownies Cinta untuk menemukan kepastian target pasarnya. Dalam tayangan serial mini Petualangan Brilian The Series yang disiarkan di Kompas TV, Senin (6/9/2021), Fauzi mengisahkan awal berdirinya Brownies Cinta. Awalnya, Brownies Cinta menyasar anak muda usia sekolah sebagai target pasar. Pemilihan target tersebut disesuaikan dengan nama brand yang diusungnya. Menurut Fauzi, dunia anak muda yang sarat akan romansa. Rupanya, strategi tersebut salah. Sebab, target pasar yang dituju tidak dapat berkontribusi terhadap penjualan Brownies Cinta. Fauzi lantas kembali memutar otak untuk menentukan kembali target pasarnya. Usai melewati banyak trial and error selama lima tahun, Brownies Cinta akhirnya menemukan pasar sebenarnya. Ketika itu, masyarakat setempat sedang gandrung-gandrungnya menggelar hajatan. Sejak itu pula,Brownies Cinta menerima banyak pesanan. Sembari melayani pesanan yang masuk, Fauzi menyempatkan diri untuk menganalisis data konsumen yang saat itu menjadi pemesan Brownies Cinta. “Saya petakan daftar pelanggan untuk mengidentifikasi target pasar. Ternyata, rata-rata konsumen Brownies Cinta adalah kaum ibu-ibu,” ungkapnya. Temuan tersebut turut mengubah strategi pemasaran Brownies Cinta secara keseluruhan. Fauzi lebih gencar melakukan promosi ke komunitas atau organisasi kewanitaan, seperti Dharma Wanita dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). “Jadi kami langsung melakukan promosi sesuai dengan target market yang dituju. Kami berikan tester dan promo khusus supaya lebih menarik perhatian. Alhamdulillah, banyak penjualan dari situ,” tuturnya. Aktivitis brand lokal Aries Adenata menilai langkah yang diambil Fauzi tepat. Evaluasi pasar secara terus-menerus penting dilakukan untuk menentukan brand positioning dan strategi pengembangan usaha ke depan. “Brownies Cinta mengevaluasi pasar setiap satu sampai dua tahun. Setelah lima tahun, barulah pemilik usaha memahami brand positioning usaha yang dijalankan. Alhasil, kini mereka tinggal merawat target pasar,” jelas Aries. Untuk merawat target pasar yang telah didapat, Fauzi terus melakukan pembenahan dari segala aspek. Salah satunya, membuka akses kritik dan saran untuk mengetahui keinginan konsumen. “Kami bertanya kepada mereka (pelanggan) terkait hal-hal yang mereka inginkan. Contohnya, varian brownies pandan dan brownies hitam putih milik kami itu merupakan masukan dari pelanggan. Jadi, masukan sekecil apa pun akan kami terima,” terangnya. Menurut aktivis brand Arto Briantoro, selain identifikasi pasar, komunikasi dua arah seperti yang dilakukan Fauzi, juga menjadi cara efektif dalam merawat target pasar. Sebab, kedua hal tersebut merupakan strategi bisnis yang telah dilakukan oleh banyak pelaku usaha. Promosi, kata Arto, memang bagian dari komunikasi. Namun, hal yang sering dilupakan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah bagaimana menciptakan komunikasi itu menjadi dua arah. “Lakukan riset pasar seperti yang dilakukan Fauzi untuk Brownies Cinta. Temui konsumen dan bangun komunikasi dua arah,” imbuhnya. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Strategi Bisnis Mumpuni Antarkan 2 UMKM Lokal ini Sukses Menembus Pasar", Klik untuk baca: https://biz.kompas.com/read/2021/09/06/125704728/strategi-bisnis-mumpuni-antarkan-2-umkm-lokal-ini-sukses-menembus-pasar.Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:Android: https://bit.ly/3g85pkAiOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Comments